penerang kalbu tak lekang waktu.
walau laman tersaput debu.
belum merdeka nasib para guru.
terpedaya janji-janji semu.
guru sejati mengajar dengan hati.
penuhi hari dengan syahdu.
selayaknya mereka dihargai.
namun garis nasib tetap sendu.
Jakarta, 28 Juli 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar